Seperti diketahui, selama lebih dari tiga dekade pada setiap pergantian Kepala Negara peninjauan secara menyeluruh terhadap konstruksi kabinet sangat kurang mendapatkan perhatian namun lebih mengutamakan pemilihan figur calon menteri.
Tak heran, jika peninjauan secara menyeluruh terhadap konstruksi kabinet khususnya masa bakti 2019-2024 menjadi sangat penting karena sejumlah isu kritis, khususnya bidang ekonomi akan menjadi beban berat di kabinet mendatang.
Diantaranya, tekanan berat terhadap pertumbuhan ekonomi, defisit neraca perdagangan, rendahnya sumbangan UKM terhadap total ekspor non migas hingga persoalan mengeluarkan Indonesia dari Middle Income Trap.
“Sebagian dari persoalan diatas harus bisa diselesaikan dalam 2 tahun pertama masa bakti 2019-2024 melalui kebijakan-kebijakan yang extra ordinary dan out of the box,” kata Ketua Umum Sinergi Nawacita Indonesia (SNCI), Dr RM. Suryo Atmanto, MBA, MRE, di Jakarta, Jumat (23/8/2019).
Ditambahkan Suryo, sebagai ilustrasi, masalah link and match yakni issue muatan akademis yang tidak sesuai dengan kebutuhan dunia kerja serta menciptakan pengangguran intelektual telah berlangsung lebih dari 30 tahun karena adanya 2 Kementerian yang berbeda yakni Kementerian Pendidikan dan Kementerian Tenaga Kerja.
“Demikian pula dengan masalah ekspor dibanyak negara Kementerian Perdagangan dan Perindustrian telah lama disatukan menjadi Kementerian Perindustrian dan Perdagangan Internasional khususnya Jepang, Cina dan Malaysia yang dikenal dengan MITI dengan strategi utama menjadikan pasar global sebagai sasaran utama. Sementara tupoksi Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian sangat luas sehingga penanganan ekspor menjadi tidak fokus,” terangnya.
Oleh karenanya, untuk membantu memberi masukan Presiden RI, maka dalam dua bulan terakhir Sinergi Nawacita Indonesia melakukan peninjauan secara menyeluruh terhadap postur kabinet yang tepat untuk periode 2019-2024 dengan mempertimbangkan penyelesaian cepat terhadap isu kritis sekaligus menjadikan 2019-2024 sebagai persiapan lepas landas Indonesia memasuki tahap transisi menjadi negara maju.
“Secara teknis dan komprehensif daftar lengkap Kementerian yang dilebur, dibubarkan, digabung dan dipecah yang terdiri dari 9 Kementerian baru hasil penggabungan, 20 Kementerian tanpa perubahan dan perubahan 4 Komisi Nasional Urusan Teknis yang dipisahkan,” tambahnya.
---------------------
Sumber: